Sebanyak 10 santri Al-Fatah mengikuti workshop pemanfaatan limbah organik untuk pembuatan eco enzym, yang diadakan oleh lembaga pengabdian kepada masyarakat UIN Raden Intan Lampung, diikuti oleh santri pondok pesantren se-kecamatan Natar di Tabek Indah Resort, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (27/8).
Ketua Pelaksana Dwijowati Asis Saputri, M.Si kepada alfatah.net mengatakan, kegiatan workshop ini berawal dari pemikiran bagaimana mengolah limbah dapur menjadi sesuatu yang bermanfaat.
“Sehingga terbentuklah acara ini sebagai bentuk usaha kami untuk mensosialisasikan pembuatan eco enzym yang sederhana dengan sejuta manfaat,” ujarnya.
Kegiatan seperti ini rutin diadakan sejak tahun 2012 oleh para dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung sebagai bentuk pengabdian mereka pada masyarakat.
“Kami adakan acara ini setiap satu semester sekali di tempat yang berbeda-beda seperti, sebelumnya kami adakan di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan,” ujar Dwijowati.
“Kami menginginkan santri dapat mengaplikasikan kegiatan ini di lingkungan pondok dan memberikan laporan akhir kepada kami,” imbuhnya.
Diharapkan dengan diadakannya acara ini para santri bisa mengolah limbah-limbah organik yang menjadi masalah di lingkungan asrama menjadi eco enzym yang bermanfaat dan ramah lingkungan.
Salah satu peserta workshop dari Ponpes Al-Fatah, Angelia Pena Salvira mengatakan, kegiatan ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti acara workshop pembuatan eco enzym,
“Saya bisa dapat ilmu baru yang tidak saya dapatkan di sekolah, yaitu membuat eco enzym yang sederhana, jadi saya berharap ke depannya dapat mengikuti acara seperti ini kembali,” ujarnya.
Pada workshop tersebut santri diajak untuk mencoba membuat eco enzym yang sangat sederhana. limbah dapur berupa kulit nanas, batang bayam, dan kacang panjang dipotong kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam air yang telah dicampur dengan molase, kemudian cairan tersebut didiamkan selama 3 bulan..
Setelah didiamkan selama 3 bulan, eco enzym dapat digunakan untuk membersihkan kamar mandi, kerak lantai, dan bahkan juga dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman.
Reporter:
Rafayfa Chayyira Meysun
Bilqis Nabila Ummami