Al-Muhajirun - Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Lampung telah menyelenggarakan acara serah terima amanat dan pelantikan pengurus Islamic Student Movement of Al-Fatah (ISMA) periode 1446-1447 H / 2024-2025 M, pada malam Selasa, 30 September 2024. Acara ini berlangsung di Lapangan Asrama Muslimat Reguler, Kompleks Ponpes Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan.
Pelantikan ini dihadiri oleh Mudirus Shuffah, Ustadz Mohammad Iqbal, M.Pd.I, Ketua Yayasan Mastur, M.H.I, para Asatidz, pengurus ISMA periode sebelumnya, serta seluruh santri Muslimat Reguler dan LTA. Pada kesempatan tersebut, 31 santri dari kelas 4 dan 5 MA dilantik sebagai Mudabbiroh Reguler, sementara 17 santri dari LTA turut dikukuhkan.
Setiap divisi yang dibentuk dalam kepengurusan ISMA memiliki peran strategis dalam mendukung operasional dan kelancaran kegiatan di pondok pesantren. Berikut adalah divisi-divisi tersebut beserta para pengurus yang dilantik:
- Amiroh: Aufa Aprillia T.J — Memimpin keseluruhan kegiatan organisasi dan bertanggung jawab atas keberhasilan ISMA dalam menjalankan program-program yang sejalan dengan visi pesantren.
- Kuttab: Azzahra Rahma Aliya — Divisi yang mengelola administrasi dan dokumentasi organisasi, menjamin semua kegiatan tercatat dengan baik dan sistematis.
- Maliyah: Rahel Surya Pertiwi — Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan organisasi dengan akuntabilitas yang tinggi, memastikan dana digunakan secara efektif untuk mendukung kegiatan ISMA.
- Divisi Ukhuwah: Ghifarra Kaffa Azarin, Dwi Levina D.P, Kayla Ramadhani — Divisi ini bertugas memelihara hubungan harmonis dan semangat kebersamaan antar santri melalui kegiatan yang mempererat ukhuwah Islamiyah.
- Divisi Tarlim: Ista Nathaniella, Fardatus Sa’diyah, Triya Puji Astuti — Berfokus pada pengembangan program pendidikan dan pembelajaran, memastikan santri memperoleh pendidikan yang berkualitas sesuai dengan tuntunan agama.
- Divisi Lughoh: Fajrina Ambar Wati, Zaina Arrahmah, Putri Aurelia, Lathifah Nurul — Divisi ini berperan dalam meningkatkan kemampuan bahasa Arab santri, yang merupakan alat penting untuk memperdalam ilmu agama.
- Divisi Hujroh: Balqis Nurul C., Maratus Sholihah, Fitria Ramadani, Ardelia Agatha, Rizta Amelia, Delima Camelia, Sarah Auliya — Mengelola kehidupan asrama dan memastikan lingkungan asrama kondusif bagi kegiatan belajar dan ibadah.
- Divisi Jurnalis: Maula Fatimah A.B.A, Ratu Bellia Z.P, Iffani Yaisyi — Divisi yang mendokumentasikan dan menyebarkan informasi terkait kegiatan pesantren melalui berbagai media, baik internal maupun eksternal.
- Divisi Riyadloh: Maharani Asmara, Nazla Qotrunadha, Febyana Beatrice S., Zaskiya Khoirunnisa — Berperan dalam menjaga kesehatan fisik santri melalui pengelolaan kegiatan olahraga dan kebugaran.
- Shihah: Desy Eka Eva R., Thalita Windi F., Adien Najwa — Divisi ini memastikan santri mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, serta memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat di pondok.
Arahan dari Mudirus Shuffah: Pentingnya Keseimbangan Antara Belajar dan Berorganisasi
Dalam sambutannya, Mudirus Shuffah, Ustad Mohammad Iqbal, M.Pd.I, mengucapkan terima kasih kepada pengurus ISMA periode sebelumnya atas dedikasi dan kontribusi mereka. Ia berharap, setelah menyelesaikan tugas sebagai Mudabbiroh, mereka dapat fokus kembali pada pembelajaran dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Beliau juga mengingatkan kepada pengurus baru bahwa tugas utama seorang santri adalah belajar. "Berorganisasi dalam ISMA merupakan bagian dari proses pembelajaran manajemen dan kepemimpinan, namun tidak boleh mengganggu kegiatan akademik. Kalian dilatih untuk menjadi pemimpin yang siap menghadapi masa depan, dan pelantikan ini adalah langkah awal yang penting," tegasnya.
Nasihat Ketua Yayasan: Amanat Besar dengan Tanggung Jawab yang Tinggi
Ketua Yayasan, Mastur, M.H.I., dalam sambutannya, menekankan bahwa amanat sebagai pengurus ISMA bukanlah tanggung jawab yang ringan. "Ini adalah amanat besar yang memerlukan kerja sama, kedisiplinan, dan kesungguhan. Kami memberikan kepercayaan kepada kalian untuk mengayomi para santri di asrama. Jadilah pemimpin yang bertanggung jawab dan mampu membawa organisasi ISMA menjadi lebih baik di masa depan," ucapnya. Ia juga menambahkan bahwa semangat dan ketulusan dalam menjalankan amanat akan mendapat kemudahan dari Allah Subhanahu Wata'ala.
Pesan Pengurus Lama: Menjaga Rendah Hati dan Kekompakan
Hanin Kamilah, mewakili pengurus ISMA periode sebelumnya, memberikan pesan kepada pengurus baru untuk tetap rendah hati dalam mengemban amanat ini. "Jadikanlah Allah sebagai tempat kalian kembali. Jangan merasa sombong dan takabur atas amanat yang diberikan kepada kalian. Jaga kekompakan dengan dilandasi semangat ukhuwah Islamiyah di antara kalian," pesannya.
Acara serah terima amanat ini diakhiri dengan doa dan harapan agar pengurus ISMA periode 1446-1447 H dapat menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab, serta mampu menjaga keseimbangan antara kegiatan berorganisasi dan belajar. Setiap divisi diharapkan dapat berperan aktif dan strategis dalam mencapai tujuan pesantren, dengan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai ukhuwah, tanggung jawab, dan kejujuran.
reporter dan editor : tim jurnalis ISMA