(ANTARA News) - Provinsi Lampung membuka Universitas Terbuka Al-Quran Internasional berbasis informasi dan teknologi.
Pembina utama Ma'had Al Fatah Lampung Muhyiddin Hamidy, di Bandarlampung, Senin mengatakan Universitas Terbuka Al-Qur'an Internasional Abdullah bin Mas'ud secara online telah dibuka pada Sabtu (11/5).
Ia mengatakan bahwa progres persiapan mulai dari legalitas, peraturan, dan kurikulum sedang dan terus berjalan di bawah tim perumus yang terdiri dari Prof. Arifien Bratawinata. M. Agr, DR Tina Kartika, Ir Wahyu Iwa Sumantri M.P. dan Nurhabibi, M.P.
"Selain itu, saat ini panitia juga sedang menyeleksi 100 guru besar terbaik dari universitas internasional di Palestina, Timur Tengah, dan Afrika, untuk menjadi pengajar di Universitas Terbuka Al-Qur'an Internasional Abdullah bin Mas'ud," kata Hamidy yang juga Pemimpin Umum Kantor Berita Islam MINA (Mi'raj News Agency).
Hamidy mengatakan, seperti halnya universitas terbuka, melalui kampus ini materi-materi pembelajaran Al-Quran akan diberikan kepada para mahasiswa secara online.
Dosen-dosen mengajar dari jarak jauh menggunakan media internet. Dosen pengajar antara lain dari Ma'had Daar Al-Quranul Karim was Sunnah Gaza, Palestina serta Universitas Al-Qur'an Sudan.
Peserta Tajul Waqor II ini, lanjutnya akan jadikan lulusannya sebagai mahasiswa di Universitas Al-Qur'an ini.
"Mahasiswa pertamanya adalah lulusan Tajul Waqar II, yang diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, serta dari Malaysia dan Afrika," paparnya.
Pembina utama Ma'had Al Fatah Lampung Muhyiddin Hamidy, di Bandarlampung, Senin mengatakan Universitas Terbuka Al-Qur'an Internasional Abdullah bin Mas'ud secara online telah dibuka pada Sabtu (11/5).
Ia mengatakan bahwa progres persiapan mulai dari legalitas, peraturan, dan kurikulum sedang dan terus berjalan di bawah tim perumus yang terdiri dari Prof. Arifien Bratawinata. M. Agr, DR Tina Kartika, Ir Wahyu Iwa Sumantri M.P. dan Nurhabibi, M.P.
"Selain itu, saat ini panitia juga sedang menyeleksi 100 guru besar terbaik dari universitas internasional di Palestina, Timur Tengah, dan Afrika, untuk menjadi pengajar di Universitas Terbuka Al-Qur'an Internasional Abdullah bin Mas'ud," kata Hamidy yang juga Pemimpin Umum Kantor Berita Islam MINA (Mi'raj News Agency).
Hamidy mengatakan, seperti halnya universitas terbuka, melalui kampus ini materi-materi pembelajaran Al-Quran akan diberikan kepada para mahasiswa secara online.
Dosen-dosen mengajar dari jarak jauh menggunakan media internet. Dosen pengajar antara lain dari Ma'had Daar Al-Quranul Karim was Sunnah Gaza, Palestina serta Universitas Al-Qur'an Sudan.
Peserta Tajul Waqor II ini, lanjutnya akan jadikan lulusannya sebagai mahasiswa di Universitas Al-Qur'an ini.
"Mahasiswa pertamanya adalah lulusan Tajul Waqar II, yang diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, serta dari Malaysia dan Afrika," paparnya.