Penandatanganan MoU oleh Abu Hamdy |
Hamdy Mohamed Abdalghafar, Pembina Yayasan Hulmu Jiel dalam sambutannya sebelum penandatanganan MoU mengatakan, kerjasama bidang pendidikan utamanya bahasa arab ini merupakan awal dari kerjasama-kerjasama lain kedepan dengan tujuan menyatukan umat dalam satu barisan.
“Kerjasama bidang bahasa arab ini merupakan awal, kedepan saya berharap kerjasama di bidang lain juga bisa terwujud, “ kata Hamdy yang juga pembina belasan Ma'had di Mesir ini.
Sementara L. Sholehuddin, M.Pd.I selaku Mudir Ma'had Al-Fatah Lampung saat ditemui usai penandatangan mengatakan kerjasama bidang pendidikan bahasa arab ini akan diawali dengan menghadirkan guru-guru bahasa arab dari Hulmu Jiel Mesir.
“Tahap awal kami akan membuat semacam diklat yang materinya berupa metode pengajaran bahasa arab dengan tenaga pengajar dari Hulmu Jiel Mesir, “ kata Sholehuddin.
Serah terima MoU |
“Kedepan penduduk di lingkungan Ma'had Al-Fatah ini diharapkan bisa menggunakan bahasa internasional Arab dan Inggris, jual beli pisangpun nantinya pedagang harus menggunakan bahasa arab dalam tawar menawar, “ kata Sholehuddin.
Hulmu Jiel Mesir merupakan Yayasan yang membawahi belasan Ma'had atau madrasah di Mesir, tidak sebagaimana di Indonesia dimana kita bisa mendirikan puluhan lembaga pendidikan dengan satu nama sebagai cabang, pemerintah Mesir melarang lembaga pendidikan didirikan dengan satu nama, jika ingin mendirikan sepuluh lembaga pendidikan, maka kita harus membuat sepuluh nama pula, meskipun polanya sama.
Hamdy selaku Pembina Yayasan Hulmu Jiel datang ke Indonesia untuk mempelajari pola Lembaga Pendidikan Khas Indonesia yakni Pondok Pesantren. Dan Ma'had Al-Fatah terpilih dari sekian banyak Ma'had atau Pondok Pesantren yang ada di Indonesia.
(rep. Nur Hadis)