Khartoum, Sudan – Mudir 'Aam Ma’had Al-Fatah Indonesia, KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, MA. menandatangani kerjasama pendidikan dengan Universitas Islam Omdurman dan Universitas Al Qur’an dan Sains Islam Sudan.
Kerjasama dengan Universitas Omdurman
Menurut Sidik yang ikut dalam acara tersebut, selesai penandatanganan kerjasama nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) bidang pendidikan dilanjutkan dengan ramah tamah dan bincang-bincang tentang kondisi umat Islam terkini.
Pada kesempatan itu, Yakhsyallah Mansur menyampaikan akan pentingnya perguruan tinggi sebagai pemersatu umat, sehingga kehidupan berjama’ah dapat terwujud di tengah umat Islam.
"Alhamdulillah dengan izin Allah Semata telah berhasil menjalin kerjasama ini. Semakin banyaknya Alumni Al-Fatah Indonesia yang ingin melanjutkan program studi di luar negeri. Maka, diperlukan hubungan yang luas kepada perguruan-perguruan tinggi Islam ternama di dunia," kata Yakhsyallah Mansur.
Salah satunya adalah Universitas Islam Omdurman yang didirikan pada masa perjuangan Al-Mahdi dalam membebaskan Sudan dari penjajahan Kolonis Inggris.
Universitas tersebut juga telah melahirkan beberapa tokoh umat Islam dan saat ini telah memiliki puluhan ribu mahasiswa dan puluhan fakultas baik yang bersifat agama maupun ilmu modern.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Omdurman sangat antusias menanggapi isu tersebut, karena perpecahan hanya akan melemahkan umat Islam tersendiri serta memudahkan musuh-musuh Islam menguasai umat Islam. Seperti yang terjadi di Timur Tengah dan belahan dunia Islam lainnya. Dengan mengutip sebuah hadits “Al Jama’atu Rohmah Wal Firqotul Azab (berjamaah adalah rahmat, perpecahan adalah adzab)” sebagai landasan pemersatu umat Islam yang hakiki dan berlandaskan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
Kerjasama dengan Universitas Al-Qur’an Al-Karim dan Sains Islam
Selanjutnya setelah selesai penandatangan kerjasama dengan Universitas Islam Omdurman, Mudir Shuffah langsung menuju Universitas Al-Qur’an Al Karim dan Sains Islam (University of The Holy Qur’an And Islamic Sciences) tepat di pinggir pertemuan dua sungai yang terkenal di dunia dan tersirat dalam Al-Qur’an pada kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa dalam Surat Al-Kahfi.
Kedatangan Mudir Al Fatah ke Universitas Al-Qur’an Al-Karim dan Sains Islam disambut oleh Rektornya, Prof. Dr. Ibrahim Nurain Ibrahim dan Wakil Rektor, Prof. Dr. Ahmad Said Sulaiman, Rabu, (18/9).
Dia menyatakan, hasil dari kesepakatan itu antara lain memberikan beasiswa untuk Alumni Al-Fatah di berbagai bidang baik program sarjana (S1), magister (S2), maupun doktoral (S3), training para dosen, dan lainnya.
"Kerjasama tersebut ditandatangani langsung oleh Wakil Rektor Prof. Dr. Ahmad Said Sulaiman dan Mudir Al-Fatah setelah menunaikan shalat Dzuhur Waktu Sudan di Kantor Wakil Universitas tersebut yang terletak di antara dua sungai yaitu sungai Nil Putih (Nil Abyad) dan Nil Biru (Nil Azroq)," tambah Sidik.
Mayoritas mahasiswa Indonesia di universitas tersebut menjalani program sarjana (S1), master (S2), maupun doktoral (S3).
Sebelumnya, Mudir Al-Fatah Indonesia, KH. Yakhsyallah Mansur melakukan kunjungan resmi ke beberapa universitas di Sudan untuk menjalin kerjasama dan kunjungan balasan ke beberapa Perguruan Tinggi di Sudan yaitu Universitas Internasional Afrika (International University of Africa), Universitas Al-Qur’an dan Sains Islam (University of The Holy Quran and Islamic Sciences), Universitas Islam Omdurman, dan Universitas Bakhtalruda (University of Bakhtalruda).
Kerjasama dengan Universitas Omdurman
Menurut Sidik yang ikut dalam acara tersebut, selesai penandatanganan kerjasama nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) bidang pendidikan dilanjutkan dengan ramah tamah dan bincang-bincang tentang kondisi umat Islam terkini.
Pada kesempatan itu, Yakhsyallah Mansur menyampaikan akan pentingnya perguruan tinggi sebagai pemersatu umat, sehingga kehidupan berjama’ah dapat terwujud di tengah umat Islam.
"Alhamdulillah dengan izin Allah Semata telah berhasil menjalin kerjasama ini. Semakin banyaknya Alumni Al-Fatah Indonesia yang ingin melanjutkan program studi di luar negeri. Maka, diperlukan hubungan yang luas kepada perguruan-perguruan tinggi Islam ternama di dunia," kata Yakhsyallah Mansur.
Salah satunya adalah Universitas Islam Omdurman yang didirikan pada masa perjuangan Al-Mahdi dalam membebaskan Sudan dari penjajahan Kolonis Inggris.
Universitas tersebut juga telah melahirkan beberapa tokoh umat Islam dan saat ini telah memiliki puluhan ribu mahasiswa dan puluhan fakultas baik yang bersifat agama maupun ilmu modern.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Omdurman sangat antusias menanggapi isu tersebut, karena perpecahan hanya akan melemahkan umat Islam tersendiri serta memudahkan musuh-musuh Islam menguasai umat Islam. Seperti yang terjadi di Timur Tengah dan belahan dunia Islam lainnya. Dengan mengutip sebuah hadits “Al Jama’atu Rohmah Wal Firqotul Azab (berjamaah adalah rahmat, perpecahan adalah adzab)” sebagai landasan pemersatu umat Islam yang hakiki dan berlandaskan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
Kerjasama dengan Universitas Al-Qur’an Al-Karim dan Sains Islam
Mudir Ma'had Al-Fatah Indonesia, KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, MA. dan Wakil Rektor Universitas Al-Qur’an Al-Karim dan Sains Islam, Prof. Dr. Ahmad Said Sulaiman. Rabu, 18 September 2013. |
Selanjutnya setelah selesai penandatangan kerjasama dengan Universitas Islam Omdurman, Mudir Shuffah langsung menuju Universitas Al-Qur’an Al Karim dan Sains Islam (University of The Holy Qur’an And Islamic Sciences) tepat di pinggir pertemuan dua sungai yang terkenal di dunia dan tersirat dalam Al-Qur’an pada kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa dalam Surat Al-Kahfi.
Kedatangan Mudir Al Fatah ke Universitas Al-Qur’an Al-Karim dan Sains Islam disambut oleh Rektornya, Prof. Dr. Ibrahim Nurain Ibrahim dan Wakil Rektor, Prof. Dr. Ahmad Said Sulaiman, Rabu, (18/9).
Dia menyatakan, hasil dari kesepakatan itu antara lain memberikan beasiswa untuk Alumni Al-Fatah di berbagai bidang baik program sarjana (S1), magister (S2), maupun doktoral (S3), training para dosen, dan lainnya.
"Kerjasama tersebut ditandatangani langsung oleh Wakil Rektor Prof. Dr. Ahmad Said Sulaiman dan Mudir Al-Fatah setelah menunaikan shalat Dzuhur Waktu Sudan di Kantor Wakil Universitas tersebut yang terletak di antara dua sungai yaitu sungai Nil Putih (Nil Abyad) dan Nil Biru (Nil Azroq)," tambah Sidik.
Mayoritas mahasiswa Indonesia di universitas tersebut menjalani program sarjana (S1), master (S2), maupun doktoral (S3).
Sebelumnya, Mudir Al-Fatah Indonesia, KH. Yakhsyallah Mansur melakukan kunjungan resmi ke beberapa universitas di Sudan untuk menjalin kerjasama dan kunjungan balasan ke beberapa Perguruan Tinggi di Sudan yaitu Universitas Internasional Afrika (International University of Africa), Universitas Al-Qur’an dan Sains Islam (University of The Holy Quran and Islamic Sciences), Universitas Islam Omdurman, dan Universitas Bakhtalruda (University of Bakhtalruda).